The 2-Minute Rule for reog ponorogo

Reog is a conventional dance that turns into the main identification from Ponorogo regency. By this standard culture, Ponorogo is likewise well known as Reog town.

There exists storyline and who is the main carry out etc, that may be Warok, then Jathilan, Bujangganong, Klana Sewandana, upcoming Barongan or Dadak Merak in past scenes. When one of the part get an motion, An additional ingredient keep on their own shift although not to jump out.

Siapa yang tak mengenal Reog Ponorogo? salah satu kesenian budaya ini sudah ada sejak tahun 1920 dan bertahan hingga sekarang. seni pertunjukan reog sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Ponorogo untuk menyambung tali silaturahmi.

Nama “warok” sendiri berasal dari kata “wewarah” berarti orang yang memiliki tekad suci, memberikan perlindungan, dan tuntutan secara ikhlas atau tanpa pamrih.

Reog Sebuah seni pertunjukan tua yang bertahan dari gempuran zaman. Memiliki nilai seni sekaligus nilai-nilai luhur. Reog Ponorogo adalah bentuk kesenian yang tumbuh berabad-abad lalu. Reog merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari Jatim bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya.

Reog ponorogo adalah sebuah kesenian yang berasal dari daerah Ponorogo, JawaTimur. Kesenian ini banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan kesenian lainnya. Di samping itu, Reog Ponorogo juga memiliki nilai-nilai luhur kehidupan orang-orang Jawa. Meski demikian, tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang sejarah dan makna-makna di balik simbol-simbol dalam Reog Ponorogo.

Bujang Anom, is tough youthful Guys wearing red mask, and so they done acrobatic dances and sometimes also included trance. Jatil, is handsome horsemen Using horses made from weaved bamboo, similar to Kuda Lumping dance. now Jatil usually done by female dancers.

Klono Sewandono, a person in regal apparel putting on a mask that has a proud and pompous dance and plays the role as being the King of Ponorogo

Barongan merupakan salah satu karakter yang paling menonjol dalam seni tari Reog. Barongan digambarkan sebagai karakter harimau besar yang muncul diakhir pertunjukkan. barongan terbuat dari kerangka bambu, kulit harimau gembong, serta dadak merak.

Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi more info dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.[4][6]

Adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Di sini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton.

the next dance may be the Jaran Kepang dance carried out by Jathil; it's at first performed by a gemblak, a handsome and youthful teenage boy putting on colourful costumes. nowadays feminine dancers commonly Enjoy this function.

A single dancer, or warok, carries the hefty lion mask by his tooth. He is credited with supernatural skills and energy. The warok may additionally carry an adolescent boy or Female on its head. When carrying an adolescent boy or Female on his head, the Reog dancer holds excess weight of as much as 100 kilograms in overall.

He arrived at Ponorogo and set up an establishment to teach adolescents martial arts and mysticism. Ki Ageng Kutu’s hope was that his students would convey again the glory days from the Majapahit Empire.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *